Apakah Anda menginap di properti yang dimiliki oleh Hotel-hotel Shangri-La? Jika ya, Mungkin Anda harus berpikir ulang. Sebuah rekaman video baru menunjukkan resiko-resiko keamanan pangan dan kekejaman terhadap hewan yang ekstrim di balik telur-telur yang digunakan di Hotel-hotel Shangri-La.
Di Peternakan-peternakan para pemasok telur ke Hotel-hotel Shangri-La ini, feses dan tanah bersatu di atas jeruji kandang dimana telur-telur berada, dan tumpukan feses berada sangat dekat dengan telur-telur maupun unggas-unggas itu sendiri. Induk ayam ditempatkan dengan penuh sesak di kandang yang kecil dan sadis. Hal ini melanggar hukum di banyak negara di seluruh dunia. Bangkai-bangkai ayam dibiarkan membusuk dekat dengan ayam-ayam yang menghasilkan telur-telur untuk dikonsumsi manusia.
Hampir semua grup hotel internasional telah berjanji untuk secara global menggunakan hanya telur-telur yang berasal dari ayam tanpa kandang pada tahun 2025 – termasuk grup Intercontinental Hotel, Accor, Marriott, Wyndham, Hilton, Hyatt, Choice, Radisson, Best Western, Kempinski, Grup Louvre, Deutsche Hospitality, Mandarin Oriental, Hotel-hotel Langham, Grup Minor, Grup Miramar, Hotel-hotel Ovolo dan banyak lagi. Namun tidak dengan Hotel-hotel Shangri-La, ia terus-menerus menyajikan telur-telur dari peternakan-peternakan yang kotor dan menggunakan kandang bersusun yang kejam.
Sudah saatnya untuk Hotel-hotel Shangri-La berhenti membahayakan keselamatan pelanggan dan berhenti mendukung kekejaman terhadap hewan ini. Saatnya Hotel-hotel Shangri-La untuk mengejar ketinggalan dengan rekan-rekannya dan berkomitmen untuk bertransisi dengan hanya menjual telur-telur dari ayam tanpa kandang secara global.
Shangri-La Hotels: Saya tidak akan berbelanja di toko Anda sampai Anda memberikan standar waktu untuk berhenti menyuguhkan telur dari ayam yang selama hidupnya mengalami kekejaman dan hidup berjejalan di dalam kandang Sudah saatnya bagi Super Indo menjadi 100% bebas kandan!
Puluhan study ilmiah menemukan bahwa telur dari ayam ternak kandang memiliki kontaminasi bakteri Salmonela yang jauh lebih tinggi. The European Food Safety Authority atau Pengawas Keamanan Makanan Eropa telah melakukan penelitian terbesar mengenai masalah ini, menganalisa data dari lima ribu peternakan. Ditemukan bahwa telur dari kandang ayam memiliki resiko 25 kali lipat lebih untuk terkontaminasi bakteri Salmonela strain kuat. (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17)
Ada banyak alasan mengapa menjejal induk ayam di dalam kandang meningkatkan resiko keamanan makanan. Penelitian yang dilakukan oleh the United States Department of Agriculture atau Kementrian Pertanian USA menunjukkan bahwa ayam yang stress akibat terkurung terus menerus di dalam kandang membuatnya menjadi rentan penyakit. Kandang juga susah untuk dibersihkan dan disinfeksi, menambah resiko menjadi “lebih banyak material yang terkontaminasi kotoran dan debu.” (18, 19, 20, 21, 22, 23)
Ayam itu juga pintar, sama seperti anjing dan kucing, merupakan mahluk yang punya akal dan bisa merasakan kebahagiaan dan kesakitan. Menjejal binatang sepanjang hidupnya di dalam kandang yang saking kecilnya mereka tidak mampu bergerak adalah hal yang salah. (24)
Kandang kotak sangatlah kejam sehingga puluhan negara di seluruh dunia melarangnya. Setiap organisasi perlindungan binatang di seluruh dunia mengutuk kandang jenis ini karena sangat kejam dan tidak manusiawi. (25, 26, 27)
Berikut apa saja yang dikatakan oleh beberapa organisasi :
“Perilaku paling sederhana seperti kemampuan mengepakkan sayap atau hinggap ditolak. SPCA sangat prihatin dengan kesejahteraan jutaan ayam ini.” Hong Kong SPCA
“Kandang baterai sangat tidak manusiawi; mereka tidak hanya sangat ramai, mereka juga menyangkal kemampuan ayam petelur untuk bersarang dan mandi debu…Industri makanan harus menggunakan telur tanpa kandang sesegera mungkin” Taiwan SPCA
“Induk ayam di dalam kandang lebih mudah stress dan terluka, meningkatkan resiko terkontaminasi Salmonela.” World Animal Protection
Organisasi-organisasi tersebut tidak mempunyai hubungan dengan website ini
Shangri-La Hotels masih menjual telur dari peternakan mengurung induk ayam di dalam kandang kejam dan kotor.
Di pemasok telur untuk Hotel-Hotel Shangri-La, ayam-ayam berak di dalam kandang kosong yang sama tempat mereka bertelur
Semua induk ayam sepanjang hidupnya berjejalan di dalam kandang kecil yang saking kecilnya bahkan untuk berputar arah pun mereka susah.
Equitas adalah konsumen global non-profit dan organisasi perlindungan binatang di UK.
Kutipan dari resiko makanan dan kekejaman pada binatang ternak kandang kotak.
1: Van Hoorebeke S, Van Immerseel F, Schulz J, et al. 2010. Determination of the within and between flock prevalence and identification of risk factors for Salmonella infections in laying hen flocks housed in conventional and alternative systems. Preventive Veterinary Medicine 94(1-2):94-100.
2: Snow LC, Davies RH, Christiansen KH, et al. 2010. Investigation of risk factors for Salmonella on commercial egg-laying farms in Great Britain, 2004-2005. Veterinary Record 166(19):579-86.
3: 2010. Annual Report on Zoonoses in Denmark 2009. National Food Institute, Technical University of Denmark.
4: Van Hoorebeke S, Van Immerseel F, De Vylder J et al. 2010. The age of production system and previous Salmonella infections on farm are risk factors for low-level Salmonella infections in laying hen flocks. Poultry Science 89:1315-1319.
5: Huneau-Salaün A, Chemaly M, Le Bouquin S, et al. 2009. Risk factors for Salmonella enterica subsp. Enteric contamination in 5 French laying hen flocks at the end of the laying period. Preventative Veterinary Medicine 89:51-8.
6: Green AR, Wesley I, Trampel DW, et al. 2009 Air quality and bird health status in three types of commercial egg layer houses. Journal of Applied Poultry Research 18:605-621.
7: Schulz J, Luecking G, Dewulf J, Hartung J. 2009. Prevalence of Salmonella in German battery cages and alternative housing systems. 14th International congress of the International Society for Animal Hygiene: Sustainable animal husbandry : prevention is better than cure. pp. 699-702. http://www.safehouse-project.eu/vars/fichiers/pub_defaut/Schulz_Salmonella_ISAH%202009.ppt.
8: Namata H, Méroc E, Aerts M, et al. 2008. Salmonella in Belgian laying hens: an identification of risk factors. Preventive Veterinary Medicine 83(3-4):323-36.
9: Mahé A, Bougeard S, Huneau-Salaün A, et al. 2008. Bayesian estimation of flock-level sensitivity of detection of Salmonella spp. Enteritidis and Typhimurium according to the sampling procedure in French laying-hen houses. Preventive Veterinary Medicine 84(1-2):11-26.
10: Pieskus J, et al. 2008. Salmonella incidence in broiler and laying hens with the different housing systems. Journal of Poultry Science 45:227-231.
11: European Food Safety Authority. 2007. Report of the Task Force on Zoonoses Data Collection on the Analysis of the baseline study on the prevalence of Salmonella in holdings of laying hen flocks of Gallus gallus. The EFSA Journal 97. www.efsa.europa.eu/EFSA/efsa_locale-1178620753812_1178620761896.htm.
12: Snow LC, Davies RH, Christiansen KH, et al. 2007. Survey of the prevalence of Salmonella species on commercial laying farms in the United Kingdom. The Veterinary Record 161(14):471-6.
13: Methner U, Diller R, Reiche R, and Böhland K. 2006. [Occurence of salmonellae in laying hens in different housing systems and inferences for control]. Berliner und Münchener tierärztliche Wochenschrift 119(11-12):467-73.
14: Much P, Österreicher E, Lassnig. H. 2007. Results of the EU-wide Baseline Study on the Prevalence of Salmonella spp. in Holdings of Laying Hens in Austria. Archiv für Lebensmittelhygiene 58:225-229.
15: Stepien-Pysniak D. 2010. Occurrence of Gram-negative bacteria in hens’ eggs depending on their source and storage conditions. Polish Journal of Veterinary Sciences 13(3):507-13.
16: Humane Society International, “An HSI Report: Food Safety and Cage Egg Production” (2010). HSI Reports: Farm Animal Protection. 3. http://animalstudiesrepository.org/hsi_reps_fap/3
17: European Food Safety Authority. 2007. Report of the Task Force on Zoonoses Data Collection on the Analysis of the baseline study on the prevalence of Salmonella in holdings of laying hen flocks of Gallus gallus. The EFSA Journal 97. www.efsa.europa.eu/EFSA/efsa_locale-1178620753812_1178620761896.htm
18: The Danish Veterinary and Food Administration. 2004. The national Salmonella control programme for the production of table eggs and broilers 1996-2002. Fødevare Rapport 6, March.
19: Davies R and Breslin M. 2003. Observations on Salmonella contamination of commercial laying farms before and after cleaning and disinfection. The Veterinary Record 152(10):283-7.
20: Methner U, Rabsch W, Reissbrodt R, and Williams PH. 2008. Effect of norepinephrine on colonisation and systemic spread of Salmonella enterica in infected animals: Role of catecholate siderophore precursors and degradation products. International Journal of Medical Microbiology 298(5-6):429-39.
21: Bailey MT, Karaszewski JW, Lubach GR, Coe CL, and Lyte M. 1999. In vivo adaptation of attenuated Salmonella Typhimurium results in increased growth upon exposure to norepinephrine. Physiology and Behavior 67(3):359-64.
22: Shini S, Kaiser P, Shini A, and Bryden WL. 2008. Biological response of chickens (Gallus gallus domesticus) induced by corticosterone and a bacterial endotoxin. Comparative Biochemistry and Physiology. Part B. 149(2):324-33.
23: Rostagno MH. 2009. Can stress in farm animals increase food safety risk? Foodborne Pathogens and Disease 6(7):767-76.
24: Marino, L. 2017. Thinking chickens: a review of cognition, emotion, and behavior in the domestic chicken. Animal Cognition 20(2): 127–147.
25: “European_Union_Council_Directive_1999/74/EC.” Wikipedia: The Free Encyclopedia. Wikimedia Foundation, Inc. Web 03 August 2018, en.wikipedia.org/wiki/European_Union_Council_Directive_1999/74/EC
26: “Farm Animal Confinement Bans.” American Society for the Prevention of Cruelty to Animals. Web. 03 August 2018, www.aspca.org/animal-protection/public-policy/farm-animal-confinement-bans
27: World Organization for Animal Health, “Terrestrial Animal Health Code” (2017). www.rr-africa.oie.int/docspdf/en/Codes/en_csat-vol1.pdf